Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karakteristik Kurikulum Merdeka (Bentuk Fleksibilitas Kurikulum Merdeka)

 

Karakteristik Kurikulum Merdeka (Bentuk Fleksibilitas Kurikulum Merdeka)
Karakteristik Kurikulum Merdeka (Bentuk Fleksibilitas Kurikulum Merdeka)

Karakteristik Kurikulum Merdeka - yang harus kita pahami dalam kurikulum merdeka Pendidikan dipahami sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945. Tidak jarang pendidikan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan benar-benar terasa membebani siswa. Apalagi dengan banyaknya kualifikasi yang harus dikuasai. Saatnya memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka tanpa membebani mereka dengan keterampilan lain yang tidak mereka sukai. Kebebasan memilih ini merupakan salah satu ciri dari program Kurikulum Belajar Bebas. Untuk informasi lebih lanjut tentang fitur kurikulum belajar mandiri, lihat ikhtisar di bawah ini.

Secara Garis besar Kebijakan Kurikulum Merdeka Adalah ;

  • Perkembangan Soft Skill dan Karakter melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 

    Soft Skill dan Karakter

yakni dalam kategorinya Skill ada 2 yaitu Hard Skill(Teknik) dan Soft Skill (Keperibadian,perilaku) dalam hal ini adalah profil pelajar pancasila. Soft Skill dibicarakan melalui kegiatan sekolah, baik indra, ekstra. Maupun budaya

Ada waktu alokasi khusus yang perkembangan soft skill berupa kegiatan kookurikiler berbentuk proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.(20-30%)

Pembelajaran berbasis proyek bertujuan untuk mengembangkan soft skill. Dengan pembelajaran berbasis proyek, Anda dapat memilih antara PjBL (Pembelajaran Berbasis Proyek) dan PBL (Pembelajaran Berbasis Masalah). Jika pembelajaran hanya terfokus pada hasil akhir tanpa memperhatikan prosesnya, maka akan sulit bagi siswa untuk mencapai potensinya. Ingatlah bahwa nilai akhir hanyalah angka yang tertulis di atas kertas.

Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif, serta menemukan solusi untuk setiap proyek yang ditugaskan kepadanya. Situasinya berbeda jika siswa hanya diminta untuk menjawab pertanyaan. Oleh karena itu, pembelajaran proyek diharapkan dapat mengembangkan softskill siswa. 

  • Fokus pada materi esensial Pembelajaran yang Relevan dan mendalam untuk Literasi Numerasi Yakni ada berapa Hal yang harus diperhatikan: 

  1. Pengetahuan,konsep, atau keterampilan yang dianggap penting dan fundamental (30-40% dipangkas)
  2. Pembelajaran relevan, bermakna, dan mendalam melalui pembelajaran aktif 
  3. Penguatan literasi dan numerasi Siswa melalui pemecahan masalah.
Mungkin bukan rahasia lagi bahwa sebagian siswa Indonesia masih kesulitan menerapkan konsep matematika dasar dalam kehidupan sehari-hari dan memahami teks bacaan sederhana. Padahal, keduanya merupakan dasar belajar yang harus dikuasai setiap orang. Oleh karena itu, dalam program Kurikulum Belajar Bebas, siswa tidak dibebani dengan keterampilan atau mata pelajaran yang tidak disukainya. Dengan kata lain, siswa diminta untuk memilih hanya materi yang relevan dan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Beberapa materi penting yang harus dikuasai antara lain literasi (cara memahami teks sederhana) dan aritmatika (cara memahami atau memanipulasi informasi dalam bentuk angka atau persamaan matematika). Kebijakan tersebut juga memudahkan guru dalam menyiapkan bahan ajar yang lebih menarik bagi siswa.
  • Pembelajaran yang Fleksibel bagi sekolah dan guru untuk merancang Pembelajaran. 

    Fleksibel

Contohnya dalam hal ini : 

Sekolah diberikan fleksibilitas menerjemahkan Kurikulum kedalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dengan Karakteristik budaya setempat.

Yang berupa isi KOSP 

1. Karakteristik SP

2. Visa, Musi, tujuan 

3. Pengorganisasian pembelajaran 

4. Perencanaan Pembelajaran

5. Evaluasi 

Salah satu kelebihan dari kurikulum belajar gratis adalah siswa tidak harus memiliki nilai yang memuaskan. Namun, mereka harus mengolah dan memahami makna pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuannya. Oleh karena itu, guru harus mampu mengenali setiap pencapaian dan setiap proses belajar anak didiknya, tanpa berpedoman pada hasil akhir berupa nilai. Padahal idealnya proses dan hasil adalah dua hal yang saling berkaitan.

Dengan sistem pilihan seperti itu, diharapkan dapat lebih memberikan keleluasaan dalam aktivitas guru dalam hal alat pengajaran yang kreatif, menarik, informatif dan kolaboratif. Selain alat pengajaran, guru ditawarkan fleksibilitas untuk pembelajaran yang berbeda sehingga mereka dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswanya. Mengingat sifat setiap siswa tidak sama, maka perlakuannya juga tidak sama.

Dalam Hal Evaluasi kita bisa melakukan beberapa pendakatan yakni :

Ada beberapa 4 Pilihan dalam pendekatan Pembelajaran Penjelasan nya yakni :

1.Pendekatan Pembelajaran : Yaitu Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu majelis saja. Dan tatap muka dilakukan secara reguler setiap menggunakan dengan jumlah jam tatap muka

2. Pendekatan Tamatik Yaitu : Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi KONPETENSI KD dari mata pelajaran, yang mengintergasikan berbagai kompetensi dari mata pelajaran lain kedalaman tema,

3. Pendekatan secara integrasi artinya : dalam konsep keterampilan tertentu dan mata pelajaran diajarkan secara kolaborasi antara pendidik dan pelaksanaan assesmen didalam pembelajaran secara terpadu. Misalnya contoh: Muatan Mata pelajaran IPA atau IPS secara Intergrasi

4. Pendekatan Secara bergantian dalam blok waktu terpisah Yaitu: pembelajaran dikelola dalam bentuk blok waktu dengan berbagai macam pengelompokan. 

Sebagai contoh : Mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan diajarkan jam 07.00 - 12.00 dalam semester 1. 

Contoh lainnya ; mengajarkan mualagab IPA atau IPS secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah.


Jam Pelajaran disusun pertahun: Contoh matematika 5 JP/Minggu Dulu setiap minggu harus 5 JP di Kurikulum Merdeka Hanya : 6 JP/Minggu, Hanya Disemester 1 dan seminggu matematika Saja (SD) Dan yang terpenting dalam satu tahun Total JP terpenuhi.

Dalam Halnya dengan Fleksibilitas Guru dalam Merancang Pembelajaran dengan memakai (TP, ATP, Modul Ajar) Dan Komponen yang Wajib dalam Menyusun Pembelajaran adalah. : Tujuan, langkah-langkah dan Asesmen di dalam Pembelajaran tersebut lainhalnya dengan Fleksibilitas Siswa yakni dapat memperoleh Pembelajaran sesuai Kemampuan (Pembelajaran berdeferensiasi) baik kontesmn,proses, maupun produk dan memilih Mata pelajaran pilihan sesuai dengan minta, bakat di kelas (XI dan XII SMA)