Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Abu Nawas tentang Sendal Ajaib

Kisah Abu Nawas tentang Sendal Ajaib
cerita abu nawas sendal ajaib

Matahari Baru saja terbit sinarnya belum begitu terang. Sehingga suasana masih terlihat gelap, sebagian orang masih terletak sebagian lagi baru saja kembali dari masjid.

Salah satunya adalah Abu nawas. Ia berjalan santai menuju rumahnya 

Emh...aku masih banyak waktu sebaiknya aku berkeliling dulu saja.

Sementara itu di sudut desa terlihat sebagian orang sedang menghasilkan pohon besar.

Cepat lilitkan kain ini. 

Tunggu sebentar aku sedang sibuk mengikat lampu ini. Beberapa orang lainnya.

Terlihat sibuk dengan menata meja persembahan. Dan menyajikan banyak sekali makanan lezat.

Tidak lama kemudian pohon besar itu sudah selesai dihiasi. Meja persembahan telah selesai disiapkan dan orang-orang duduk berjajar dan melanjunkan pujian.

Tapi sayangnya pujian itu tidak ditunkan kepada Allah SWT melainkan kepada pohon besar itu.

Pohon keramat yang agung berikan aku kemakmuran dan kekayaan yang melimpah.

Abu Nawas melihat Kejadian tersebut. 

Dan menghela napas panjang dan berkata "Astagfirullah Ala'azim mereka mengaku beriman kepada Allah tapi masih saja melakukan perbuatan musyrik seperti itu.

Didesa itu masih percaya hal hal ajaib yang jelas-jelas berdosa kepada Allah. Mereka ingin kaya tetapi tidak mau bekerja.

Adapun yang mau jabatan tinggi tapi tidak mau berusaha. 

Sesampainya di rumah abu Nawas termenung sendirian. Pikirannya masih sibuk dengan apa yang dilihatnya tadi.

"Aku ingin sekali memberikan pelajaran yang berharga pada penduduk desa". Supaya mereka sedar bahwa segala tempat meminta sesuatu hanyalah kepada Allah dan untuk mewujudkan dibutuhkan usaha dan kerja keras.

Beberapa hari kemudian. Abu nawas berhasil menemukan satu ide bagus.dan pergi kekota untuk membeli banyak sekali sendal.

Apa yang kamu lakukan dengan sandal sebanyak itu ?? 

Aku ingin menciptakan keajaiban 

Abu Nawas membawa sendal miliknya itu kealun-alun desa. Ia mengeluarkan semuanya dari karung kemudian menata dengan rapi. 

Setelah semuanya rapi. Abu nawas menjalankan aksinya.

Abu bawas : Sendal Ajaib.....sendal ajaib...sendal ajaib 

Apa maksud mu dengan sendal ajaib.

Langsung saja dibeli tuan. Tidak jelaskan dulu apa yang engkau maksud dengan sendal ajaib.

Abu Nawas : Sendal Ajaib ini mampu mengubah orang yang awalnya tidak punya menjadi punya.

Benarkah ??

Dalam sekejap saja lapak Abu nawas ramai dikelilingi para pembeli mereka berdesak-desakan sambil memilih sendal yang cocok

Apakah sendal ini akan membuatku kaya ??

Iya iya sendal ini akan membuatmu yang awalnya tidak punya sekali menjadi punya. Memang sendal ajaib.

Sendal-sendal ajaib Abu nawaspun berhasil terjual tanpa tersisa dan orang-orang yang memakai sendal tersebut terus saja memakai nya. Sambil berharap keajaiban datang.

Pengembalian Domba : Apakah Hari ini akan muncul keajaiban ?

Dia hanya duduk bermalas malasan malahan sambil mengamati sendal miliknya dan tidak memperhatikan para domba.

Terdengar teriakan Domda dari jauh. Pengembala berdiri dan mencari dari mana sumber suara itu berasal.

Pengembala Domda : Aduh gawat dombaku terserah disana. Bagaimana dia bisa sampai kesana ?

Dia berusaha melepaskan domba nya dengan gerakan lembut supaya domba tidak teriak dengan suara keras.

Pengembala domba : aku harus berhati-hati jika sampai domba ini berteriak lagi para penjaga kebun anggur ini pasti akan datang.

Penjaga kebun anggur terkenal galak mereka akan menghukum siapa saja yang ketahuan mendekati kebun anggur apalagi mencuri buah anggur.

Tapi doa dan harapan pengembala itu tidak terkabul. Domba itu berteriak kencang.....embeee....embeee...

Penjaga Kebun : Heii...apa yang kau lakukan di situ ?

Pengembala Domba : maaf tuan domba saya tidak sengaja terjepit. 

Penjaga kebun : Bohong Kamu pasti mau mencarikan.

Nasib. Pengembala itu di tawan sampai sore hingga majikannya datang menjemput.

Akhirnya si Pengembala diizinkan pulang. Sepanjang jalan dia terus menerus memaki sendal miliknya 

Pengembala Domba : sendal ajaib Apa ini. Aku malah mendapatkan sial untuk ku.

Disamping itu orang-orang membicarakan sendal ajaib milik abu nawas. Sendal itu sama sekali tidak ajaib dan tidak memberikan kekayaan seperti yang di harapkan.

Maka Orang-orang yang membeli sendal abu mawaspun berkumpul mereka sepakat untuk meminta ganti rugi kepada abu Nawas.

Bersama-sama mereka menuju kerumah abu nawas.

Hei....abu nawas keluarlah.

Abu nawas : Ada Apa ini apakah kalian ingin membeli sendal Ajaib lagi ? 

Pengembala domba : Kami kesini untuk meminta ganti rugi. Sendalmu ini sama sekali tidak ajaib.

Benar aku sama sekali tidak memperoleh keajaiban sama sekali. 

Dagang ku tidak laku sama sekali sama seperti biasanya. 

Mereka menuduh Abu Nawas sebagai penipu dan menuntut ganti rugi.

Lihat Disendal Ini tertulis Ajaib. Jadi ini memang sendal Ajaib.

Padahal dulu engkau mengatakan Kalau sandal ini bisa mendatangkan keberuntungan, bisa menjadi kaya raya tapi mana buktinya?”

“Seingat saya, saya tidak pernah mengatakan seperti itu Tuan?” sergah Abu Nawas ‘ .

Abu Nawas. : “Saya hanya mengatakan bahwa bila Tuan pada mulanya orang yang tidak punya, maka dengan membeli sandal ini Tuan akan menjadi orang yang punya. Buktinya sekarang Tuan sudah memiliki sandal ajaib ini,”

Kalian sungguh Lucu. Jika ingin kaya mintalah kepada Allah SWT. Beibadahlah dengan tekun. Setelah itu berusaha dan bekerja dengan giat. 

Allah tidak akan memberikan rezeki kepada manusia yang malas.

Begitu mendengar penuturan Abu Nawas, pemuda itu hanya bisa diam, ia menyadari bahwa dirinya sedang salah tafsir.